iQOO Z9x 5G yang dirilis sejak April 2024 di Indonesia disambut dengan cukup baik oleh masyarakat. Pasalnya, HP ini menjadi salah satu alternatif yang ditawarkan vivo dari model lain di serinya yaitu iQOO Z9 5G. Perbedaan harga yang dimiliki oleh keduanya terbilang cukup jauh, bahkan sampai Rp1 jutaan.
iQOO Z9x 5G dijual dengan harga Rp2,9 jutaan untuk varian termurahnya yaitu 8/128 GB. Sedangkan iQOO Z9 5G memiliki harga Rp3,9 jutaan untuk varian memori yang sama. Dengan selisih tersebut, iQOO Z9x menjadi incaran terutama bagi orang yang memiliki budget lebih terbatas.
Dengan selisih harga tersebut, iQOO Z9x 5G pasti mengalami penyesuaian di beberapa sektornya. Namun, HP ini menawarkan beberapa hal yang cukup menarik di kelasnya, seperti desainnya premium, layar tajam dan mulus, kamera, sampai performa. Kapasitas baterainya juga sama dengan iQOO Z9 5G yaitu 6000 mAh jadi soal ketahanannya sudah sangat baik.
Lantas, apakah iQOO Z9x 5G ini lebih worth it dibandingkan iQOO Z9 5G? Guna membantu menjawab pertanyaan tersebut, tim IG-niel.com kebetulan mendapatkan kesempatan untuk mencoba iQOO Z9x 5G secara langsung. Saya akan menunjukkan beberapa hal yang mungkin Anda sukai dari HP ini, kemudian Anda bisa menilainya sendiri.
Mulai dari performa, kualitas layar, speaker, baterai, semua akan dibahas pada review kali ini. Jadi, silakan simak review iQOO Z9x 5G berikut setelah informasi spesifikasinya.
Spesifikasi iQOO Z9x 5G
Layar | IPS LCD 6.72 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1 |
RAM | 8 GB, 12 GB |
Memori Internal | 128 GB, 256 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 2 MP (wide) |
Baterai | Li-Po 6000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Spesifikasi Selengkapnya →
Isi Kotak Penjualan
vivo masih menjadi salah satu brand HP yang sering mengisi kotak pengemasannya dengan lengkap. Hal sepenting ini terkadang sering dilupakan oleh beberapa atau brand HP tertentu, sebut saja Samsung. Jadi, kelengkapan kotak yang diberikan vivo untuk iQOO Z9x 5G ini jelas membuat penggunanya merasa senang.
Tampilan kotaknya cukup sederhana berwarna hitam dengan tulisan iQOO yang berada di atas huruf Z. Tampilannya ini mirip dengan kotak yang dimiliki oleh iQOO Z9 5G, bedanya hanya ada di keterangan perangkat di bagian samping. Seperti kotak kemasan HP lainnya, di belakang terdapat penjelasan singkat mengenai spesifikasi HP yaitu iQOO Z9x 5G.
Adapun isi kotak kemasan iQOO Z9x 5G adalah sebagai berikut:
- Unis Smartphone yaitu iQOO Z9x 5G, tentu saja
- Soft case bening atau transparan
- Pin SIM ejector
- Kabel data tipe-A ke tipe-C
- Kepala charger 44W, benar, ada chargernya!
- Stiker IMEI, buku petunjuk, garansi, dan tulisan-tulisan lainnya yang biasa Anda lewatkan begitu saja
Tergolong lengkap? Tentu saja, apalagi di dalamnya sudah ada kepala charger 44W. Meskipun kemampuan charger-nya masih di bawah iQOO Z9 5G yang mendukung sampai 80W. Setidaknya, iQOO Z9x 5G tetap memberikan kepala charger-nya sehingga Anda tidak perlu membelinya lagi.
Desain
iQOO Z9x 5G memiliki desain yang cukup menawan terutama pada bagian bodinya. Salah satu yang paling menarik adalah varian Northern Green sebagai varian signature-nya, yang juga saya pegang saat ini. Salah satu alasannya adalah karena ia memiliki tampilan bodi yang berbeda dan cukup menarik.
vivo sendiri menyebutnya dengan aurora borealis yang memberikan sedikit tekstur ukiran unik dan juga indah. Saya sendiri menyukainya, apalagi saat terkena pantulan cahaya yang membuat tekstur ukirannya jadi lebih terlihat, vivo menyebutnya seperti lintasan benda-benda langit. Tapi, saya malah melihatnya seperti bulu bulu yang halus, tapi itu tidak terlalu penting.
Yang jelas, Anda bisa merasakan tekstur berbeda saat menyentuh bagian bodinya ini. Rasanya cukup halus dan yang paling penting adalah tidak mudah meninggalkan sidik jari. Tampilan tekstur auroranya tersebut melingkari bentuk modul kameranya yang berbentuk persegi dengan tepi bulat.
Bagian modul kameranya ini sedikit menonjol, tapi masih wajar dan tidak terlalu mengganggu. Di dalamnya terdapat dua bulatan berwarna hitam sebagai tempat kameranya. Kamera utama berada di bagian atas, sedangkan kamera pelengkapnya ada di bulatan bagian bawah dan terlihat sangat kecil. Sedangkan LED flash disimpan di sebelah bulatan bagian atas.
Varian warna lainnya yang ditawarkan iQOO Z9x 5G ini adalah Mystic Black. Varian ini tidak memiliki tekstur aurora. Bodinya polos seperti hitamnya langit obsidian dengan partikel fluorit sekecil mikrometer yang menghiasinya. Kesannya jadi seperti butiran pasir, atau mungkin bintang di malam hari.
Jika diperhatikan, iQOO Z9x 5G ini memiliki bodi yang lebih datar saat bertemu tepi sampingnya. Berbeda dengan iQOO Z9 5G yang sedikit melengkung. Saya sendiri tidak masalah dengan itu, tapi saya lebih nyaman saat menggenggam HP dengan bodi sedikit lebih melengkung di bagian tepinya.
Meski begitu, ketebalannya tidak jauh berbeda, iQOO Z9x 5G memiliki ketebalan bodi 7,99 mm. Sedangkan iQOO Z9 5G 7,98 mm. Perbedaannya hanya 0,01 mm sehingga Anda mungkin tidak akan benar-benar menyadarinya. Kemudian untuk bobotnya masih cukup ringan yaitu di angka 199 gram.
Di sisi kiri hanya tersedia slot SIM saja. Berbekal PIN ejector yang disediakan dari boks penjualan, saya bisa mencabut wadah kartu SIM dengan mudah.
Sayangnya, iQOO Z9x hanya menyediakan dua slot saja. Dengan kata lain, Anda hanya bisa menggunakan satu kartu SIM saja jika ingin memasang microSD. Sedangkan jika ingin menggunakan dua kartu SIM, maka microSD tidak bisa dipasang karena tempatnya sudah digunakan oleh kartu SIM kedua.
Di sisi kanan, terdapat tombol volume suara atas dan bawah beserta tombol daya/power yang sudah terintegrasi dengan sensor pemindai sidik jari. Sensasi tekanannya cukup clicky, dan saya merasa nyaman-nyaman saja saat menggunakan tombol-tombol ini saat seharian.
Tombol dayanya terlihat agak cekung ke dalam, secara jelas menunjukkan bahwa tombol ini merangkap dengan sensor sidik jari. Namun, tombol daya tersebut tetap mudah ditekan. Saya masih bisa mematikan dan menyalakan ponsel tanpa kendala sama sekali.
Di bagian bawah, terdapat beberapa lubang yang terlihat. Mulai dari sisi kiri yaitu lubang audio jack 3,5 mm, mikrofon untuk lubang yang paling kecil, lubang pengisian USB Type-C, dan speaker.
Terakhir adalah di bagian atas yang hanya memiliki satu lubang mikrofon. HP ini tidak memiliki sensor infrared blaster. Meski tidak ada speaker di bagian atasnya, iQOO Z9x 5G sudah menggunakan stereo speaker. Speaker keduanya disimpan di bagian earpiece. Entah alasannya apa mungkin hanya agar sisi bagian atas terlihat lebih bersih tanpa banyak lubang.
Sama seperti iQOO Z9 5G, iQOO Z9x 5G juga dibekali sertifikasi IP64 yang membuatnya tahan debu dan air. Sertifikasi ini membuatnya sulit ditembus oleh debu, percikan air dari arah mana pun tidak akan membuat casing-nya rusak. Bahkan, Anda tetap bisa mengetik atau menyentuh layar saat tangan atau layar dalam keadaan basah.
Baterai
Meski memiliki ketebalan bodi yang cukup tipis, iQOO Z9x 5G menyematkan kapasitas baterai yang cukup besar yaitu 6000 mAh. Kapasitasnya ini sama dengan iQOO Z9 5G yang juga memiliki bodi tipis. Bedanya, iQOO Z9x 5G dibekali charger 44W, sedangkan iQOO Z9 5G 80W.
Berbicara soal ketahanan, iQOO Z9x 5G memiliki kemampuan yang cukup baik. Saya bahkan merasa kesulitan saat harus menghabiskan baterainya. Hal ini cukup wajar mengingat iQOO Z9x 5G ini memang ditujukan untuk penggunaan yang cukup lama setiap harinya.
Tidak hanya itu, vivo memberikan jaminan selama 4 tahun untuk kesehatan baterai yang dimilikinya. Jadi, HP akan memiliki kesehatan baterai setidaknya di atas 80 persen setelah empat tahun pemakaian.
Selama menggunakan iQOO Z9x 5G, saya juga mencatat kemampuan ketahanan dayanya untuk beberapa kondisi. Misalnya saat digunakan untuk menonton film atau konten di media sosial seperti Youtube, Instagram, atau TikTok. Selama bermain media sosial dalam waktu 30 menit, hanya 3 persen saja baterai yang hilang.
Selain itu, saya juga menonton salah satu film di Netflix dengan durasi sekitar 1 jam. Saya mengatur kecerahan layar HP sekitar 80 persen dengan volume 80 persen, sedangkan resolusi video yang diputar otomatis berada di Full HD. Saat saya mengecek baterai, HP ini hanya kehilangan sekitar 8 persen saja. Bayangkan berapa film yang bisa Anda tonton dalam sehari.
Karena saya suka bermain game, tentu saya juga mencatat ketahanan baterai saat bermain game. Mulai dari Genshin Impact, saya memainkannya selama 30 menit dengan setelan grafik Low 60 FPS. Saat bermain cukup lama, HP terasa panas jika tidak menggunakan kipas. Menariknya, baterainya tetap berkurang sekitar 9 persen saja.
Kemudian Call of Duty (COD) Mobile dengan durasi waktu bermain sama yaitu 30 menit. Setelannya bisa berjalan lancar di grafik HIGH dengan frame rate MAX. Suhu HP masih bisa dibilang stabil dan nyaman, tapi disarankan tetap pakai kipas. Tercatat baterainya hanya berkurang sekitar 7 persen saja, menarik.
Terakhir adalah PUBG Mobile, saya memainkannya dengan durasi yang masih sama yaitu 30 menit. Game ini berjalan mulus di grafik HD dengan frame rate Ultra meski tanpa kipas, tapi akan lebih nyaman dengan kipas. Yang membuat saya senang adalah baterainya hanya berkurang 7 persen saja. Jadi, saya bisa bermain dengan puas menggunakan iQOO Z9x 5G ini.
Sebelumnya disebutkan bahwa iQOO Z9x 5G ini dibekali fitur fast charging 44W FlasCharge. Angka tersebut tidak bisa dibilang buruk di kelas harga Rp3 jutaan. Namun, untuk mengisi daya baterai 6000 mAh, tampaknya HP ini masih membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.
Saya mencoba mencatat perkembangan pengisian daya pada iQOO Z9x 5G ini. Saya menyimpannya dalam keadaan terkunci, tidak disentuh sama sekali. Hasilnya, HP ini membutuhkan waktu sekitar 26 menit untuk mengisi daya 30 persen. Untuk mengisi daya hingga 50 persen memakan waktu sekitar 43 menit.
Pergerakannya mulai melambat saat mencapai persentase cukup tinggi sekitar 80 persen ke atas. Akhirnya, iQOO Z9x 5G ini mampu mengisi daya hingga penuh dalam waktu 1 jam 34 menitan. Sekali lagi, skornya memang bukan jadi yang terbaik, tapi bukan yang terburuk juga, apalagi mengingat baterainya berada di atas standar HP pada umumnya.
Performa
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh iQOO Z9x 5G ini adalah perfomanya. HP ini mengandalkan Snapdragon 6 Gen 1 sebagai chipset dan sumber utama dari tenaganya. Hal ini tentu cukup menarik untuk kelasnya, apalagi sudah mendukung jaringan 5G.
Salah satu tanda yang menjadi pembeda antara HP Rp2 jutaan dan Rp3 jutaan adalah keberadaan jaringan 5G ini. Meski penggunaannya belum merata, keberadaannya jadi salah satu investasi agar Anda tidak perlu mengganti HP saat jangkauan jaringannya sudah lebih luas.
Snapdragon 6 Gen 1 menawarkan teknologi AI generasi ke-7 sebagai pendukungnya. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kualitas pemotretan dan perekaman video, jangkauan konektivitas yang lebih luas dan efisien, hingga kenyamanan saat bermain game.
iQOO Z9x 5G menawarkan dua varian memori yang bisa dipilih. Misalnya RAM yaitu 8 GB atau 12 GB berjenis LPDDR4x. Sedangkan memori internalnya 128 GB atau 256 GB berjenis UFS 2.2. Tenang saja, HP ini menawarkan ekspansi RAM hingga 12 GB dan menyediakan slot microSD (hybrid) untuk memperluas kapasitas memorinya.
Menurut klaimnya, Snapdragon 6 Gen 1 dibekali peningkatan untuk rendering grafis hingga 35 persen dan pemrosesan yang meningkat hingga 40 persen untuk aktivitas hariannya. Selain itu, chipset dengan fabrikasi 4nm ini juga diklaim memiliki tingkat efisiensi daya yang cukup baik agar penggunaan bisa lebih lama.
Snapdragon 6 Gen 1 mengandalkan delapan inti CPU yang disematkan. Terdiri dari empat core Cortex A78 (2,2 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensinya. Sedangkan untuk GPU-nya ada Adreno 710.
Di dalam iklannya, iQOO Z9x ini diklaim mampu mendapatkan skor AnTuTu 570.456+ poin dengan chipset-nya. Sebagai pembuktian, saya juga melakukan pengujian sintetis langsung kepada HP yang saya pegang.
Hasilnya, iQOO Z9x 5G yang saya pegang mampu mendapatkan skor AnTuTu v10 hingga 563.331 poin. Meski masih berada di bawah klaimnya, perbedaannya tidak terpantau jauh. Di samping itu, skor AnTuTu ini sudah sangat cukup untuk memainkan beberapa game populer dengan lancar dan nyaman, seperti Genshin Impact, COD Mobile, dan PUBG Mobile.
Kemudian untuk pengujian Geekbench 6, iQOO Z9x 5G ini berhasil meraih 932 poin untuk single-core dan 2723 poin untuk multi-core. Adapun pada pengujian GPU-nya (OpenCL), Geekbench 6 mencatatkan skor 1344 poin.
Merasa belum puas, Saya juga menguji iQOO Z9x 5G ini dengan 3dMark Wild Life Performance dan mendapatkan skor 2374 poin, sedangkan untuk WildLife Stress Test-nya mendapat skor Best loop 2373 poin dan lowest loop 2362 poin. Tingkat kestabilan yang dihasilkannya ada di angka 99,5 persen.
iQOO Z9x 5G sudah menggunakan jenis storage UFS sehingga kemampuannya dalam membuka atau mempertahankan aplikasi tetap berjalan cukup baik. Melalui aplikasi AnTuTu, skor penilaian storage HP ini adalah 51930 poin, dengan kecepatan baca-tulis sekuensial sebesar 982,3,3 MB/s dan 831,0 MB/s.
Agar menjawab rasa penasaran Anda dan saya tentu saja, saya memainkan beberapa game populer di iQOO Z9x 5G ini. Salah satunya adalah Genshin Impact. HP ini memiliki beberapa kombinasi grafik yang bisa dipilih.
Misalnya pada grafik Medium dengan 30 FPS, tentu saja setelan ini membuat kualitas grafik jadi lebih tajam. Sayangnya, pergerakannya tidak cukup mulus dan membuat HP jadi lebih cepat panas saat digunakan beberapa menit saja.
Sementara saat menggunakan setelan grafik Low dengan 60 FPS. Kualitas grafiknya sedikit menurun, tapi pergerakannya jadi lebih smooth dan enak dilihat, bahkan saat melawan beberapa monster sekaligus. Rata-rata FPS yang didapatkan juga cukup tinggi yaitu di angka 56–59 FPS.
Game lainnya yang saya coba adalah Call of Duty Mobile. Selama beberapa hari saya memainkan game ini, saya tidak menemukan masalah seperti frame drop ataupun lag (kecuali karena jaringan sinyal). iQOO Z9x 5G bisa menjalankannya dengan mulus di setelan grafik HIGH dengan frame rate MAX.
Hal yang membuat saya nyaman saat bermain adalah rata-rata FPS yang dihasilkannya ini cukup stabil di angka 58–60 FPS. Suhu yang dihasilkan juga masih terbilang aman, kecuali saat memainkannya cukup lama karena akan terasa hangat di tangan.
Terakhir adalah PUBG Mobile, sebagai salah satu pemain PUBG Mobile, tentu saya tidak akan melewatkan game satu ini. iQOO Z9x 5G sudah bisa membuka setelan grafik HD dengan frame rate High. Ini adalah setelan maksimalnya, sebab grafik HDR ke atas belum bisa digunakan meski sudah berada di opsinya.
Namun, saya tidak menggunakan setelan itu, melainkan grafik Balanced dengan frame rate Ultra. Alasannya karena ini adalah game yang lebih mementingkan kemulusan pergerakan, sehingga frame rate tinggi lebih dibutuhkan dibandingkan kualitas grafiknya. Berbeda dengan Genshin Impact yang mungkin kurang puas saat grafiknya diturunkan.
Selama permainan, tidak ada masalah yang saya alami sekalipun seperti frame drop atau lag (lagi-lagi kecuali jaringan sinyal). Bahkan, rata-rata FPS yang didapatkan berada di angka 117–120 FPS. Bahkan, ia bisa mempertahankan FPS setinggi mungkin saat ramai pemain di sekitar sehingga tidak akan terpengaruh.
Menariknya, iQOO Z9x 5G memiliki fitur bernama 4D Game Vibration di Ultra Game Mode-nya. Fitur ini hanya bisa diaktifkan untuk game PUBG Mobile. Jadi, selama permainan, Anda akan merasakan getaran saat terkena ledakan, tertembak, dan sebagainya agar terasa lebih nyata. Gyroscope yang dimilikinya juga sangat responsif untuk membantu bidikan lebih presisi.
Saya tidak memasukkan Mobile Legends sebagai salah satu game untuk saya uji. Sebab jika beberapa game yang membutuhkan grafik dan FPS tinggi saja sudah bisa dijalankan lancar, maka otomatis Mobile Legends bisa dimainkan dengan sangat mulus meski menggunakan setelan mentok rata kanan.
Layar
iQOO Z9x 5G hadir dengan ukuran layar cukup luas yaitu 6,72 inci menggunakan panel IPS LCD. Untuk kelas harga Rp3 jutaan, sebenarnya desain bezel yang dimilikinya ini tidak terlalu jadi masalah, hanya bagian dagu yang terlihat lebih tebal. Namun, saat dibandingkan dengan iQOO Z9 5G, perbedaannya jadi lebih terlihat.
iQOO Z9 5G ini memiliki desain bezel lebih tipis dengan rasio layar ke bodi mencapai 89,3 persen. Sedangkan iQOO Z9x 5G memiliki rasio layar ke bodi 86,4 persen. Meski begitu, selama saya menggunakannya, saya merasa cukup nyaman baik itu saat scrolling, menonton, atau bahkan bermain game.
Terlebih resolusinya yang cukup tajam yaitu mencapai Full HD+ atau 1080 x 2408 piksel. iQOO Z9x 5G memiliki rasio layar 20:9 sama seperti HP lainnya, kerapatan pikselnya mencapai 393 ppi yang berarti sudah cukup baik untuk penggunaan sehari-hari.
Meski tidak menggunakan panel AMOLED, saya cukup kagum dengan permainan warna yang ditampilkan. Warnanya memang tidak secerah saat pakai AMOLED, tapi saya bisa bilang bahwa warnanya ini cukup dalam membuat mata jadi lebih nyaman dan rileks. Anda juga bisa mengatur temperatur warnanya sesuka hati.
Saya menggunakan iQOO Z9x 5G ini untuk menonton beberapa film atau seri di Netflix. HP ini sudah mendukung sertifikasi playback atau Widevine L1. Artinya saya bisa menonton dengan kualitas atau resolusi HD hingga Full HD. Sertifikasi ini juga membuat keamanannya jadi lebih baik dengan perlindungan VP9 dan AVC-High.
Tenang saja, iQOO Z9x 5G menawarkan fitur Eye-care yang membuat mata jadi lebih aman dan nyaman baik saat menonton atau membaca. Sertifikasi lainnya juga sudah disematkan seperti TUV Rheinland Low Blue Light. Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi soal kesehatan mata Anda, tapi tetap atur waktu penggunaan HP-nya, ya.
iQOO Z9x 5G dibekali refresh rate 120 Hz, angka yang cukup wajar di kelas harganya. Namun, HP ini memiliki fitur yang cukup jarang ditawarkan oleh HP di kelasnya yaitu pada refresh rate adaptive-nya. Anda bisa mengaktifkan fitur Smart Switch agar laju penyegarannya bisa menyesuaikan dengan jenis aktivitas yang Anda lakukan.
Menariknya, iQOO Z9x 5G menawarkan tujuh level laju penyegaran adaptif. Mulai dari 30 Hz, 44 Hz, 48 Hz, 50 Hz, 60 Hz, 90 Hz, dan 120 Hz. Banyaknya level laju penyegaran ini akan membuat pemakaian daya baterai jadi lebih efisien, misalnya saat layar statis angkanya akan turun, sedangkan saat dibutuhkan laju penyegaran bisa meningkat dengan sendirinya.
Misalnya, saat saya memainkan video YouTube, karena layar statis refresh rate turun ke angka 60 FPS. Tenang saja, angka 120 FPS tidak hanya akan temukan di game Subway Surfers saja seperti HP kebanyakan. PUBG Mobile jadi salah satu game yang bisa berjalan mulus di angka 120 FP, loh. Bagi Anda pemain PUBG Mobile tentu hal ini cukup menarik, bukan?
Menurut klaimnya, iQOO Z9x 5G ini memiliki kecerahan layar puncak sampai 1000 nit. Angkanya ini memang jauh di bawah iQOO Z9 5G yang bisa mencapai 4500 nit untuk puncaknya.
Namun, saat saya menggunakannya di luar ruangan yang cukup cerah, saya masih bisa melihat layar dengan cukup jelas. Seperti teks atau tulisan berukuran kecil atau gambar. Hanya saja, jika memaksakan untuk nonton atau bermain game di luar ruangan sepertinya sedikit kurang nyaman. HP juga jadi lebih cepat panas karena suhu sekitar yang tinggi.
Kualitas Stereo Speaker dan Haptic Feedback
iQOO Z9x 5G dibekali stereo speaker atau dual speakers yang cukup baik. Speaker tersebut disimpan di bagian bodi bawah dan di dalam earpiece. Suara yang dikeluarkan terbilang tinggi dan lantang dengan sertifikasi Hi-Res Audio. Kejernihannya juga cukup baik membuatnya terasa nyata saat mendengarkannya, apalagi menggunakan earphone kabel atau nirkabel.
Keberadaan stereo speaker di iQOO Z9x 5G ini menjadi salah satu hal yang cukup menarik. Mengingat jarang sekali vivo, termasuk iQOO menyematkan stereo speaker pada HP-nya. Misalnya vivo V30 dengan harga Rp5,9 jutaan, atau vivo V30 Pro dengan harga Rp8,9 masih menggunakan mono speaker saja.
Saat mengetahui bahwa iQOO Z9x 5G menggunakan stereo speaker, saya cukup semangat untuk mendengar suaranya. Saya memainkan Lost Sky-Fearless pt.II (feat. Chris Linton) di YouTube NoCopyrightSounds untuk mendengar kemampuan speakernya.
Untuk kelantangan, jelas iQOO Z9x 5G ini mampu mengeluarkan suara yang lantang. HP ini bahkan memiliki fitur Audio Booster untuk meningkatkan volumenya hingga 300 persen. Saat saya mencoba hingga 300 persen di dalam ruangan, suaranya benar-benar sangat lantang. Hanya saja, akan ada sedikit atau beberapa detail suara yang hilang.
Saya juga cukup menyayangkan ternyata suara bass yang dihasilkan tidak terlalu dalam. Saya bisa mendengarnya hanya saja sedikit kurang, tapi untuk suara lainnya sudah sangat pas. Namun, jika Anda menggunakan earphone kabel atau nirkabel, hasilnya tentu berbeda.
Kemudian untuk efek getarannya, saya bisa mengatakan bahwa iQOO Z9x 5G memiliki sistem getaran yang cukup bagus. Saya menikmati setiap efek getarannya, terutama saat digunakan sambil bermain game PUBG Mobile. Saat mengetik juga cukup nyaman, getarannya cukup dalam dan halus, jika boleh dibilang menurut saya itu cukup mewah.
Kamera
Meski memiliki dua lingkaran kamera di dalam modulnya, iQOO Z9x 5G hanya mengandalkan satu kamera saja. Kamera utamanya memiliki resolusi 50 MP (f/1.8), sama seperti yang dimiliki oleh iQOO Z9 5G. Hanya ada fitur PDAF yang mendukung kamera dengan sensor berukuran 1/1.95 inci ini.
Meski begitu, vivo menyebutkan bahwa kamera utamanya ini telah didukung oleh teknologi AI Anti-Shake Camera. Fitur ini membantunya agar hasil foto dalam stabil meski tidak memiliki fitur OIS atau stabilisasi lainnya.
Sedangkan kamera keduanya hanya diisi oleh sensor kedalaman 2 MP (f/2.4). Bisa dibilang, iQOO Z9x ini masih mengandalkan kamera utamanya saja untuk pemotretan di bagian belakang. Sementara untuk kamera depannya, tidak ada peningkatan apa pun dibandingkan pendahulunya. iQOO Z9x dibekali kamera selfie 8 MP (f/2.05)
Menurut saya, kemampuan kamera iQOO Z9x 5G ini cukup baik di kelasnya. Terutama untuk pemotretan di siang hari, detail serta ketajamannya bisa didapatkan dengan cukup mudah. Bahkan, dalam kondisi tertentu saat low light, detailnya tetap terlihat cukup baik. Anda bisa melihat beberapa sampel foto iQOO Z9x 5G berikut.
Kedua foto ini diambil saat siang hari, foto pertama diambil di dalam ruangan, sedangkan yang kedua di luar ruangan. Keduanya menampilkan detail dan ketajaman yang cukup baik mengingat kondisi cahayanya yang bagus. Dynamic range yang dimilikinya juga cukup luas, warna yang ditampilkan dari tiap detailnya bisa keluar dengan baik.
Sementara untuk foto di luar ruangannya, ketajamannya terlihat cukup baik. Detail pada pohon juga berhasil ditangkap baik, bahkan di pohon yang paling jauh. Menurut saya, iQOO Z9x 5G cocok jika digunakan untuk pemotretan di siang hari.
Untuk foto bokehnya, iQOO Z9x 5G dibekali kamera depth atau sensor kedalaman 2 MP (f/2.4). Hasilnya cukup baik dalam memisahkan antara objek di bagian depan dan belakang. Tingkat keburamannya juga pas, tidak lebay. Sayangnya, di beberapa kondisi masih salah dalam memisahkan objek seperti pada sendok yang ada foto gelas.
Untuk selfie-nya, iQOO Z9x 5G tampaknya memiliki pemrosesan yang terlalu berlebihan saat fitur Beauty diaktifkan. Sepertinya ini hasil dari fitur AI yang dimilikinya. Pasalnya saat fitur tersebut dimatikan, hasil foto akan seperti di-generate untuk mempertajam dan memperhalus kulit di wajah.
Untuk perekaman videonya, iQOO Z9x 5G mampu merekam hingga kualitas 4K 30 FPS di bagian belakang. Namun, pergerakannya terasa lebih kaku. Saya menyarankan untuk menggunakannya di kualitas 1080p 60 FPS. Meski resolusinya sedikit lebih rendah, serta tidak ada stabilisasi, setidaknya pergerakannya jadi lebih mulus dan enak dilihat.
iQOO Z9x 5G menyediakan fitur gyro-EIS untuk stabilisasi videonya. Namun, hanya aktif saat berada di kualitas 1080p 30 FPS. Hanya saja, tampilan video jadi lebih nge-zoom sebagai upayanya untuk meredam guncangan kecil.
Antarmuka
iQOO Z9x 5G ini sudah menggunakan sistem operasi Android 14 dengan antarmuka Funtouch OS 14. Saat baru dinyalakan, HP ini tidak bisa dibilang memiliki antarmuka yang bersih. Sebab di dalamnya masih terdapat beberapa aplikasi bawaan dan game yang sebenarnya tidak perlu. Saya juga menemukan beberapa rekomendasi atau iklan berisikan game di halaman utama.
Meski begitu, Anda bisa dengan mudah menghilangkan iklan dan menghapus aplikasi-aplikasi bawaan yang dirasa tidak perlu.
Terdapat beberapa fitur yang cukup diunggulkan dari antarmukanya ini. Misalnya fitur App Retainer yang berguna menahan aplikasi di latar belakang selama mungkin. Saya mencoba beberapa kali membiarkan aplikasi berjalan di latar belakang. Saat saya buka kembali, aplikasi tersebut tetap menyala dan berada di tampilan yang sama seperti sebelumnya.
Namun, hal ini tidak bisa diterapkan untuk aplikasi game, apalagi saat Anda meninggalkannya dengan waktu cukup lama. Namun, fitur penahannya ini cukup baik karena proses pemulihan saat kembali ke aplikasi tersebut jadi lebih singkat.
Selain itu, terdapat fitur Hidden Photos. Sesuai namanya, fitur ini bisa digunakan untuk menyembunyikan foto-foto penting atau sensitif. Anda juga bisa memilih cara untuk mengakses foto tersembunyi tersebut, misalnya dengan password, PIN, hingga fingerprint atau face unlock.
Fitur lainnya yang menurut saya paling membantu adalah fitur Split-Screen & Small Window Overlaying. Fitur ini memungkinkan Anda membuka tiga aplikasi sekaligus. Seperti pada foto di atas, saya membuka website dan Instagram IG-niel.com menggunakan fitur split screen. Kemudian menambah aplikasi terakhir yaitu kalkulator dengan fitur small window.
Keberadaan fitur ini cukup membantu untuk meningkatkan tingkat multitasking Anda. Hanya saja, aplikasi di dalam split screen-nya mungkin akan sedikit tertutup. Anda tetap bisa mengecilkan small window atau memindahkannya agar tidak menghalangi tampilan aplikasi di belakangnya.
Konektivitas dan Sensor
iQOO Z9x 5G menjadi salah satu HP di kelas Rp3 jutaan yang memiliki konektivitas dan sensor cukup lengkap. Konektivitasnya mencakup WiFi 5 dual-band, Bluetooth 5.1, GPS, serta USB Type-C 2.0 yang sudah mendukung OTG untuk memproyeksikan ke layar yang lebih besar.
Sayangnya, HP ini tidak menyediakan fitur infrared blaster. Lubang yang berada di atas bodi HP memiliki fungsi sebagai mikrofon, bukan IR blaster. Meski begitu, hal ini masih dianggap wajar karena memang fitur satu ini jarang dibawa oleh beberapa brand, kecuali Xiaomi.
Untuk sensornya, iQOO Z9x 5G sudah cukup baik soal kelengkapannya. Terdiri dari akselerometer, proksimitas, kompas, hingga cahaya yang cukup responsif. Tentu saja iQOO Z9x 5G menyediakan sensor gyroscope hardware yang memiliki respons cukup cepat. Cocok untuk penggunaan bermain game seperti PUBG Mobile atau COD Mobile.
Kemudian untuk sensor pemindai sidik jari, iQOO Z9x 5G masih menyimpan di bagian samping atau diintegrasikan dengan tombol power. Hal ini disebabkan karena panel layarnya yang masih menggunakan IPS LCD. Berbeda dengan iQOO Z9 5G yang sudah menyimpan sensor sidik jari di bawah layar karena sudah menggunakan panel AMOLED.
Simpulan
Memiliki selisih harga yang cukup jauh dengan model regulernya yaitu iQOO Z9 5G, iQOO Z9x 5G ini jadi terlihat menarik. Terlebih ia menawarkan beberapa keunggulan yang sudah cukup layak berada di kelas harga Rp3 jutaan. Mulai dari layar dengan refresh rate adaptif, performa unggul, kamera, hingga detail lainnya.
Bahkan, iQOO Z9x 5G ini memiliki kapasitas yang sama dengan iQOO Z9 5G yaitu 6000 mAh. Bedanya hanya ada di fast charging-nya yang hanya 44W. Meski membutuhkan waktu cukup lama untuk mengisinya sampai penuh, setidaknya charger-nya sudah ada di dalam kotak.
Menurut saya, iQOO Z9x 5G ini benar-benar perlu dipiertimbangkan jika Anda memiliki budget yang lebih terbatas. Sebab kemampuannya tidak jauh berbeda dengan iQOO Z9 5G, kecuali memiliki budget lebih. Secara singkat, berikut beberapa daftar kelebihan dan kekurangan iQOO Z9x 5G yang perlu Anda tahu.
Kelebihan iQOO Z9x 5G
- Memiliki desain bodi premium dan tipis yang nyaman digenggam, sudah ada IP64
- Kapasitas baterai jumbo 6000 mAh, sudah awet untuk penggunaan seharian penuh
- Dibekali fast charging 44W Flash Charge yang ada di dalam kotak kemasan
- Performa Snapdragon 6 Gen 1 unggul dengan memori luas, cocok main game populer
- Layar IPS LCD 6,72 inci dengan refresh rate 120 Hz adaptif hingga tujuh level
- Stereo speaker yang lantang, bisa di-boost hingga 300 persen
- Kamera utama 50 MP oke dengan perekaman video sampai 4K
- Menggunakan Funtouch OS 14 yang nyaman digunakan sehari-hari
- Konektivitas dan sensor lengkap di kelas harganya
Hal yang perlu diperhatikan dari iQOO Z9x 5G
- Butuh waktu sekitar 1 jam 34 menit, tapi wajar karena kapasitas baterainya besar
- Slot microSD hybrid, jadi harus berbagi dengan kartu SIM
- Belum menggunakan AMOLED, tapi warna sudah tajam
- Hanya mengandalkan kamera utama saja, tidak ada kamera ultrawide
Nah, berikut review untuk iQOO Z9x 5G dari saya setelah penggunaan langsung sekitar dua minggu. Saya sendiri cukup nyaman menggunakannya sebagai HP utama untuk sehari-hari. Bagaimana menurut Anda? Silakan tulis di kolom komentar, ya.